Saturday, May 15, 2010

FORMULA 1 DARI MASA KE MASA (vol. 2)

John Michael Hawthorn adalah juara dunia Formula 1 1958 saat bergabung bersama tim Scuderia Ferrari.

Kemudian dia pindah ke tim Maserati di tahun berikutnya. Di tim saingan Ferrari itu Fangio pun menyumbangkan gelar juara dunia. Pada 1958 dominasi pembalap Italia mulai dibayangi para pembalap Inggris. Mike Hawthorn yang kala itu bergabung dengan tim Ferrari seakan menjadi pembuka kejayaan pembalap Inggris. Mike berhasil menggondol gelar juara dunia pada tahun itu setelah bersaing ketat dengan teman satu negaranya, Stirling Moss dari tim Inggris Vanwall.

Tim Cooper juga turut menambah keperkasaan pasukan balap negeri Inggris. Cooper adalah tim petama yang mendesain mobilnya dengan mesin pada bagian belakang. Rancangan seperti itu sebenarnya pernah dibuat oleh Dr. Ferdinand Porsche untuk tim Jerman Auto Union 20 tahun sebelumnya. Dan ternyata, konfigurasi mobil dengan mesin dibelakang, mampu mengalahkan mobil dengan konfigurasi konvensional alias mesinnya di bagian depan. Soalnya ditribusi beban menjadi lebih merata, sehingga mobil pun bisa melaju stabil. Pada 1959-1960, Cooper mendapat gelar juara dunia lewat pembalap asal Australia, Jack Brabham.

1961-1965 INGGRIS MENDOMINASI ARENA BALAP
Pada 1961, aturan balap kembali berubah. Kapasitas mesin diturunkan dari 2500 cc menjadi 1500 cc saja. Hal ini membuat mobil menjadi lebih kecil, lebih ringan dan lebih lamban. Tim-tim Inggris mulai menguasai arena membabat pembalap Italia. Bersama tim BRM, Graham Hill meraih gelar juara pada 1962. Tahun berikutnya giliran Lotus yang mmegang kendali. Tim Lotus ini ula yang pertama kali mengunakan sasis monocoque mengantikan sasis model lama. Pembalap Lotus, Jim Clark, berhasil menyumbang gelar juara dunia pada 1963 dan 1965. Ferrari sempat mencuri gelar juara dunia pada 1964, namun itupun lewat pembalap Inggris John Surtees.
Juara dunia Jim Clark sedang memacu Lotusnya pada tahun 1963.

1966-1977 EVOLUSI MESIN
Pada masa ini, aturan kapasitas mesin kembali berubah. Dari 1500 cc dinaikan dua kali lipat menjadi 3000 cc. Tentu saja tak semua tim siap menghadapi perubahan tersebut, namun Jack Brabham yang kini memiliki tim sendiri sudah mengantisipasi hal itu. Dengan mesin pasokan dari Repco engine dari Australia, Brabham meraih gelar pada 1966. Tahun berikutnya giliran teman satu timnya, Denny Hulme yang berdiri di podium tertinggi.
Jack Brabham (AUS) melesat bersama Brabham BT19 dan finis keempat di GP Belgia di Spa-Francorchamps. (www.kaskus.us)

Perkembangan balap makin semarak dengan kehadiran mesin DFV terbaru dari Ford. Awalnya, mesin itu cuma dipakai oleh tim Lotus, namun lama kelamaan mesin buatan pabrikan Amerika itu dipakai seluruh tim balap. Jadi, keunggulan tim ditentukan oleh kemampuan para mekanik mereka 'mengilik' mesin dan membuat rancangan mobil.

Pada 1968 Graham Hill keluar sebagai juara dunia. Saat itu aerodinamika mulai jadi perhatian utama. Dan untuk pertama kalinya, mobil balap mengunakan sayap yang berfungsi mengikis hambatan angin. Pada masa itu pula, ban jenis slick (tanpa alur) mulai dikembangkan. Akhirnya, dari dua inovasi tersebut, sayap dan ban, mobil dibuat menjadi lebih ramping hingga sekarang. Keunggulan mesin DFV yang mengantarkan tim Lotus, Tyrell dan McLaren menggondol juara dunia, mendapat perlawanan dari tim Italia, Ferrari. Tim Kuda Jingkrak itu berhasil merebut juara dunia lewat pembalap Niki Lauda pada 1975 dan 1977.
Graham Hill di atas Lotus-Cosworth, di Sirkuit Jarama, Spanyol tahun 1968. (www.f1fanatic.co.uk)

1978-1988 REVOLUSI TEKNIK
Di pengujung era 1970-an, perkembangan teknologi membuat bentuk mobil balap lebih rendah dan hampir menyentuh tanah. Pada 1977- 1978 Lotus memperkenalkan mobil dengan
konsep ground effect. Menurut pencipta konsep tersebut, Colin Chapman, aliran udara di bawah saat mobil melaju dapat membantu fungsi sayap dalam meningkatkan kecepatan.
Anthony Colin Bruce Chapman CBE, adalah pendiri perusahaan pembuat mobil sport Lotus tahun 1952 dan penemu mobil F1 ground-effect.

Bentuk mobil yang lebih rumit kemudian mulai dibuat. Dan saat itu pula mulai dikenal sliding skirt, yaitu plat penutup tambahan antara bodi mobil dengan aspal. Skirt itu berfungsi agar aliran angina di bawah mobil tak 'berhamburan' melainkan melaju langsung ke belakang. Dengan demikian mobil akan menerima daya tekan yang disebut downforce. Dengan adanya downforce, mobil tak akan 'melayang' meski melaju dengan kencang.

Konsep itu terbukti ampuh dan berbuah pada 1978. Ketika itu Mario Andretti memper-sembahkan gelar juara dunia untuk tim Lotus. Dua tahun kemudian, Williams berhasil mengembangkan konsep ground effect dan meraih gelar juara dunia lewat pembalap mereka, Alan Jones. Sebenarnya, pada bulan Juli 1977 Renault memperkenalkan mesin turbo 1500cc. Mesin tersebut ternyata mampu mengimbangi mesin 3000cc konvensional milik DFV. Sayang, sebagian besar tim masih percaya pada kemampuan mesin DFV.
Alan Jones (mobil putih) and Gilles Villeneuve (merah) berduel di Montreal, Kanada.

Barulah, pada 1983, mesin turbo BMW racikan tim Brabham berhasil merebut perhatian dengan mengantarkan Nelson Piquet menjadi juara dunia. Setelah perkembangan mesin turbo langsung menanjak. Beberapa pabrikan mulai membuat mesin turbo, misalnya TAG/Porsche yang b e rgandengan dengan tim McLaren, kemudian Honda yang mengembangkan mesin turbo bersama tim Williams.

Sayang, demi alasan keselamatan, FIA mengeluarkan aturan baru. Dengan maksud untuk mengurangi kecepatan mobil, mesin turbo dilarang digunakan. Pada era itu, muncul pula teknologi baru. McLaren memperkenalkan sasis berbahan carbon composite menggantikan sasis berbahan aluminium.

1990-AN PERKEMBANGAN ELEKTRONIK DAN ERA KOMERSIALISASI
Pada musim balap 1989, kapasitas mesin naik menjadi 3500 cc. Namun lima tahun kemudian kembali diturunkan menjadi 3000cc. Penyebabnya adalah kecelakaan tragis yang menewas-kan Ayrton Senna di sirkuit Imola. Masa 1990-an ini perkembangan teknologi dibalap F1 mengarah pada penggunaan alat-alat elektronik. Sedang pada bagian lainnya seolah hanya melanjutkan teknologi yang sudah ada.
Mobil Williams Ayrton Senna kecelakaan fatal di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola 1 Mei 1994.

Senna telah dinyatakan meninggal dunia sebelum dilarikan ke rumah sakit di Bologna dalam usia 34 tahun. Tengkorak kepalanya pecah karena terkena hantaman roda depan yang lepas dari mobilnya.(www.3.bp.blogspot.com)_XSseaScuBeQ/

Sistem yang semula beroperasi secara mekanis mulai digantikan sistem komputer. Semua bagian mobil dikontrol lewat komputer. Dan pada era ini mulai berkembang konsep drive - bywire. Untuk menggerakkan throttle, tak diperlukan lagi kawat penghubung ke pedal. Peran itu digantikan oleh sistem elektronis, seperti bermain video game.

Di sisi lain peraturan terasa semakin ketat. Tak pelak hal itu membuat setiap tim harus mampu membuat nilai tambah tanpa melanggarnya. Mau tak mau biaya pun semakin tinggi, terutama biaya Riset dan Desain. Biaya yang demikian tinggi itu membuat beberapa tim yang pernah berjaya seperti Lotus dan Brabham harus mengundurkan diri.

Namun demikian, balapan -khususnya Formula1- berkembang menjadi tontonan yang mampu menyedot perhatian seantero jagat. Pada 1997, putaran GP Formula 1 ditonton oleh 6,25 miliar orang di 201 negara melalui 300 saluran televisi. Bila diperbandingkan, jumlah penonton itu hampir setara dengan jumlah penonton Olimpiade dan Piala dunia Sepakbola.

Tapi ingat, kedua event itu diadakan empat tahun sekali. Sedangkan F1 berlangsung setiap tahun, 10 bulan di tiap tahunnya. Berkembangnya balapan Formula 1 ke arah komersialisasi tak lepas dari peran Bernie Ecclestone. Pria asal Inggris yang pernah menjadi pemilik tim Brabham ini mendapat hak dari FIA untuk menjadi promotor balap F1.
Balapan F1 setiap weekend race ditonton secara live di TV oleh hampir satu milyar penduduk dunia (www.intentsgp.com/races/silverstone)

Di tangan Bernie, terlepas dari sifat keras yang cenderung bertangan besi, F1 menjadi sebuah ajang balapan yang tero rganisir dengan sangat rapi dan menjadi tontonan spektakuler. Alhasil di era modern ini, F1 berkembang tak cuma sebagai arena adu kecepatan semata, melainkan menjadi ajang komersial paling glamor. Para sponsor berebut untuk ikut serta. Bahkan, sebuah produk akan disebut sebagai produk kelas tinggi jika bisa berpartisipasi dalam gelaran F1.
Bernie Ecclestone adalah pengusaha dan mantan pembalap dan pemegang hak pengelolaan F1 selama 100 tahun.

Pemikiran Hitler era 1940-an, yang menjadikan balapan sebagai ajang propaganda paling tepat ternyata benar. Hanya, saat ini bentuknya saja yang berbeda.

Bersambung….

Thursday, May 13, 2010

FORMULA 1 DARI MASA KE MASA (vol. 1)

(tulisan ini pernah dimuat pada suplemen F1 Racing Indonesia tahun 2004 dan dikopi langsung dari suplemen tersebut)

Balapan mobil pertama tahun 1894 antara Paris - Rouen. Michaud dengan mobil Peugeot.

Sebenarnya, siapa yang pertama membuat mobil masih jadi perdebatan. Namun pada umumnya Orang menganggap Karl Benz dan Gottlieb Daimler sebagai pencipta pertama. Antara 1885-1886 kedua orang Jerman itu membangun sebuah mobil berbahan bakar bensin. Ketika itu mobil jadi Tunggangan orang-orang yang sangat kaya dan menunjukan martabat sebuah keluarga. Tak heran jika kemudian timbul persaingan di antara mereka, untuk menunjukan mobil siapa yang paling hebat. Lalu munculah balapan -lebih tepat disebut adu ketahanan- mobil pertama antara kota Paris dan Rouen pada 1894. Balapan itu dimenangkan mobil De Dion milik Georges Bouton.
Gottlieb Daimler (kiri) dan Daimler Benz (kanan)

Balapan sesungguhnya baru muncul setahun kemudian, mengambil rute Paris-Bordeaux- Paris di bulan Juni 1895. Dua puluh dua pembalap dengan berbagai jenis mobil, ada yang berbahan bakar bensin, mesin uap atau tenaga listrik, turut serta dalam ajang yang menempuh jarak 1171,2 km itu. Akhirnya, dengan kecepatan 24 km/j, mobil Emile Levassor yang berbahan bakar bensin berhasil masuk finis pertama kali dengan catatan waktu 48 jam 48 menit. Dari enam mobil yang memakai tenaga uap, hanya satu yang masuk finis. Sementara mobil bertenaga listrik malah tak ada yang sukses.

Balapan itu terbilang memperoleh sukses luarbiasa dan balapan antar kota jadi trend baru. Karena saat itu Prancis jadi pusat perkembangan industri mobil, start lomba selalu dimulai dari Paris. Sayang, pada pertengahan 1903 pemerintah negeri Napoleon tersebut melarang kegiatan itu setelah di event Paris-Madrid, terjadi kecelakaan yang menewaskan banyak penonton. Pemerintah Prancis menyetop lomba di Bordeaux dan memulangkan mobil-mobil yang berlomba dengan kereta api.

1906 GRAND PRIX PERTAMA
Antara 1900 hingga 1905 balap tahunan The Gordon Bennet Cup adalah balapan yang paling bergengsi. Balapan yang disponsori tokoh Koran Amerika terkemuka itu dibatasi syarat ketat; tim yang berlaga harus beranggotakan orang dari berbagai bangsa dan memiliki paling banyak tiga mobil. Aturan itu membuat Prancis kecewa. Soalnya saat itu industri mobil Prancis sedang b o o m i n g. A k h i rnya negara itu menolak ikut serta pada 1906. Sebagai gantinya, muncul balap France Grand Prix di sebuah sirkuit dekat Le Mans yang diselenggarakan oleh Automobile Club de France. Setelah berputar sebanyak 12 lap dengan jarak tempuh 100,8 km akhirnya Ferenzc Szisz asal Hungaria yang mengendarai mobil Renault 1300cc memenangkan GP Prancis pertama itu.
Suasana menjelang start di balapan Gordon Bennet Cup 1905

1906-1914 ERA PERKEMBANGAN
Motorsport berkembang pesat beberapa tahun sebelum Perang Dunia I. Banyak pabrik yang melakukan investasi besar-besaran. Mobil balap two-seater mulai digantikan mobil-mobil balap berbangku tunggal. Pada 1907, pembukaan sirkuit Brooklands di Inggris menandai perkembangan pesat hobi adu cepat itu. Dan dua tahun kemudian demam balap mulai mewabah ke Amerika Dengan dibukanya t rek legendaris Indianapolis. Meski sudah berimigrasi ke berbagai negeri, nama Grand Prix yang menandai balapan di Prancis tetap digunakan di berbagai negara. Sejak itu beberapa penyelenggara balapan mulai membakukan peraturan yang ada. Dan muncullah nama 'Fo rmula' sebagai nama peraturan itu.

Awalnya pembatasan mobil disetujui hanya pada beratnya saja, namun terjadi perubahan besar pada 1914. Saat itu kapasitas mesin mobil dibatasi sampai 450 cc saja, padahal sebelumnya sudah mencapai 1800cc. Meski demikian, peraturan itu malah mendorong lahirnya mobil-mobil yang lebih kecil. Sayang perkembangannya t e rhambat akibat pecahnya Perang Dunia I.
Suasana start balapan di Sirkuit Brooklands, Inggris 1907.

1919-1933 MASA-MASA SULIT
Setelah PD I usai, perkembangan balapan jadi tertatih. Pabrikan mobil yang besar tak mampu lagi
mengikuti balapan. Justru, pabrikan mobil kecil seperti Bugatti, Alfa Romeo, dan Maserati yang
membuat balapan GP tetap berputar. Melihat kondisi demikian, Amerika yang tadinya mengikuti kompetisi balap gaya Eropa, membuat balapan sendiri. Muncullah balapan Indianapolis 500, yang kemudian menjadi tonggak balapan di trek oval. Pada 1920-an, Eropa tak mau kalah. Berdirilah trek balapan seperti Monaco, Monza, Spa dan Nurburgring yang masih digunakan hingga sekarang dengan berbagai renovasi dan modifikasi.
Balapan pada masa-masa sulit (1913-1933) di Monaco

1934-1939 THE SILVER ARROWS
Pada 1934, pihak penyelenggara menyederhanakan peraturan balapan. Tak ada pembatasan kapasitas mesin, hanya saja berat mobil tak melebihi 750 Kg. Aturan itu dianggap dapat mendoronglahirnya mobil yang lebih kecil dan lebih lambat. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Orang terpacu menciptakan mobil dengan teknologi lebih tinggi. Pada era ini pula balapan mulai dilirik Hitler sebagai alat propaganda yang jitu. Pemimpin besar Nazi itu kemudian membiayai Mercedes - Benz dan Auto Union (gabungan mobil Horc h, Audi, DKW, dan Wanderer) untuk membuat mobil baru berteknologi tinggi.

Keinginan Hitler kesampaian. Tidak hanya merajai balapan, mobil-mobil buatan Jerman itu mampu menarik perhatian. Bodi mobil yang dibuat dari aluminium dibiarkan tanpa cat. Tak ada lagi warna putih yang biasa menyelubungi mobil-mobil buatan Jerman. Nah, warna keperakan dari aluminium dan kecepatan Mercedes yang tak tertandingi itulah yang memunculkan julukan The Silver Arrows.
The Silver Arrows, proyek ambisius penguasa Jerman AAdolf Hitler dan warna silver adalah warna bodi mobil dari alumunium yang dibiarkan tak di cat

1945-1949 KELAHIRAN FORMULA 1
Sekali lagi, perkembangan olahraga bermotor terhambat pecahnya perang dunia. Namun demikian, pada September 1945 sebuah balapan digelar di Paris. Usai Perang Dunia II, dengan kalahnya Jerman, The Silver Arrows keluar dari ajang kompetisi. Dan untuk pertama kalinya para kompetitor amatir dapat mengandalkan kekuatan mesin mobil mereka sendiri. Sebab, ketika masih
ada Mercedes, cuma Alfa Romeo yang bisa menandinginya. Pada 1947, Federation Internationale de l'Automobile (FIA), sebuah badan baru yang membawahi olahraga bermotor, mengeluarkan peraturan internasional. Dan untuk pertama kalinya nama Formula 1 digunakan.

1950-1960 WORLD CHAMPIONSHIP
Kejuaraan Dunia motorsport pertama dimulai dengan diadakannya GP Eropa di trek lapangan udara Silverstone, Inggris. Kemudian disusul dengan balapan di Monaco, Swiss, Belgia, Prancis dan Italia.

Pada masa itu Alfa Romeo mendominasi balapan. Giuseppe Farina mampu mengungguli rekan satu timnya di Alfa Romeo, Juan Manuel Fangio dan Luigi Fagioli, untuk meraih gelar juara dunia.
Salah satu mobil F1 pertama yang dipacu tahun 1950, Alfa Romeo

Tahun berikutnya, Juan Manuel Fangio yang mengalahkan Farina sekaligus meraih titel juara
dunia. Sayang, meski mampu mendominasi balapan, Alfa Romeo mengundurkan diri dari balapan pada tahun itu. Meski demikian, keperkasaan pembalap Italia tetap berlanjut dengan munculnya tim Ferrari dan Maserati mendominasi ajang balap pada 1952-1953.
Nino Farina tercatat sebagai pembalap F1 pertama yang menjuarai grand prix Kejuaraan Dunia F1 pertama di Silverstone 13 Mei 1950.

Di tahun 1954 Mercedes kembali karena. Dalam tempo singkat, generasi baru The Silver A rrows yang disopiri Fangio itu berhasil merajai balapan pada 1954-1955. Namun sesudah itu M e rcedes kembali mengundurkan diri. Fangio akhirnya balik lagi ke Italia dan berpacu bersama tim Ferrari. Di tim itu Fangio sempat menyumbangkan gelar juara dunia pada 1956.
Juan Manuel Fangio, pembalap asal Argentina yang dijuluki El Maestro (The Master) yang menguasai satu dasawarsa pertama F1 dan juara dunia F1 lima kali.


Bersambung…

Wednesday, May 12, 2010

TOYOTA BORONG 8 PENGHARGAAN OTOMOTIF AWARD 2010



Jakarta, 12 Mei 2010. Toyota menyabet delapan penghargaan dari Otomotif Award 2010 pada 8 Mei lalu dan penghargaan diterima langsung oleh Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) bersamaan dengan gelaran Otobursa 2010 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat.

Produk-produk Toyota yang mendapat penghargaan terbaik di kelasnya tersebut adalah Toyota Vios sebagai terbaik di kelas Small Sedan, Toyota Camry sebagai The Best Full Sedan dan Toyota Kijang Innova sebagai The Best Mid MPV dan The Best MPV Diesel. PT Toyota-Astra Motor –sebagai ATPM Toyota di Indonesia- di dalam siaran persnya juga mengatakan bahwa Toyota juga menerima 3 buah special award masing-masing diberikan kepada Toyota Hilux Dcab sebagai Best Budget D-Cab, Toyota Prius sebagai Eco Friendly Car dan Auto 2000 sebagai Best Body Repair dan Repaint Service.



Joko Trisanyoto dalam penyerahan penghargaan mengatakan, “Merupakan sebuah kebanggaan menerima penghargaan ini, terima kasih kepada semua pihak baik media dan masyarakat atas kepercayaan nya selama ini kepada produk dan layanan Toyota. Semua masukan ini akan kami jadikan pijakan untuk selalu memberikan yang terbaik.”

Tuesday, May 11, 2010

PREVIEW BALAP GRAND PRIX MONACO (16 MEI 2010)

GP MONACO: TREK TWISTY SARAT GLAMOR DAN GENGSI

Mengelilingi jalan raya berkelok di Pelabuhan Cote d’Azur nan indah merupakan pengalaman yang tak bisa dijumpai di tempat lain. Monaco menjadi tempat nongkrong favorit selebritis dunia dan sirkuitnya menantang nyali…

Balapan di Monaco sudah diselenggarakan sejak tahun 1929, sebelum Formula 1 secara resmi lahir (tahun 1950) dan sejak itu Monaco menjadi salah satu tempat balapan yang paling penting dan bergengsi di dunia. Sirkuit Monaco adalah trek jalan raya yang lokasinya terletak di tepi pantai dan alurnya sempit. Selain sempit, trek Monaco penuh tikungan-tikungan tajam dan banyak perubahan elevasi sehingga membuatnya sebagai salah satu trek yang paling menantang di F1. Meskipun kecepatan rata-rata mobil yang dipacu di sini relatif rendah, Grand Prix Monaco adalah tempat yang berbahaya.
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXYaFC3Aeezx7rjF_s3xpNomqcOrvAlVgwL7FLk8YvdVrFDoAGepbZIVxwCzURRXIHZxY-rYq7uxyPjEzzyQAm5MMjszsWesmoTl06b7u4q_QKYv1asOTmLK3jHnWdmuuFxuYWKlGrgeW2/s1600/monaco-grand-prix-sky.jpg">
GP Monaco diselenggarakan setiap tahun oleh Automobile Club de Monaco yang juga menjadi penyelenggara Monte Carlo Rally dan Junior Monaco Kart Cup. Berbeda dengan balapan-balapan lainnya di dunia, sesi free practice di Monaco di selenggarakan paad hari Kamis, bukan Jumat. Tujuannya agar jalan raya bisa dibuka kembali untuk publik pada hari Jumat. Ayrton Senna adalah pembalap yang paling banyak menang di Monaco, dengan jumlah total enam kali, lima kali di antaranya antara tahun 1989 sampai 1993 dan membukukan delapan podium finis dalam sepuluh kali balapan.

Sirkuit jalan raya Monaco menuntut skill yang tinggi dari pembalap dan balance mobil harus benar-benar bagus dan pas. Jika tidak, pembalap akan kesulitan menaklukkan sirkuit. Mobil yang dipacu juga harus smooth dan mudah dikemudikan karena sirkuit yang sempit dan bumpy. Saking sempitnya, jarak mobil dengan pagar pembatas hanya 20cm dan bahkan 2cm saja. Salah sedikit, tamat riwayat Anda.

Seluruh tikungan di Monaco berkecepatan lamban dan setingan difokuskan bagaimana memastikan mobil nyaman dan handlingnya bagus pada saat melindas area bumpy dan kerb. Pembalap Renault F1, Robert Kubica, mengemukakan bahwa balapan di Monaco tak bisa santai, harus tetap fokus sejak start sampai finis karena Monaco tak memiliki trek lurus panjang yang membuat pembalap bisa menghirup sedikit nafas lega dan pembalap ekstra sibuk dengan perpindahan gigi.

DATA DAN FAKTA GP MONACO 2010
Total lap 78
Tempat Circuit de Monaco, Monte Carlo
Panjang sirkuit 3,320km
Jarak balapan 259,006km
Rekor lap 1 menit 14,439 detik (Michael Schumacher / Ferrari)
Pole sitter 2009 1m 14,902d (Jenson Button / Brawn GP)
Juara 2009 Jenson Button (Brawn GP)
Kompon ban Supersoft / medium

JADWAL BALAPAN
Kamis, 13 Mei 2010
Practice 1 15.00 – 16.30
Practice 2 19.00 – 20.30

Sabtu, 15 Mei 2010
Practice 3 16.00 – 17.00
Kualifikasi 19.00 – 20.00

Minggu, 16 Mei 2010
Race 19.00 – 21.00

Pictures taken from
1 http://www.easy-incentive.eu/blog-cannes-monaco/images/F1
2 http://www.worldwideticketing.com/images/grand-prix/monaco-grand-prix/monaco-grand-prix-sky.jpg
3 http://www.elmarine.com/images/monaco-grand-prix.jpg
4 (http://www.jdcpromotions.co.uk/images/31.jpg)

Monday, May 10, 2010

Tuhan juga genit...


Dalam sebuah perbincangan dengan seorang perempuan yang concern terhadap isu emansipasi, sang perempuan melontarkan pertanyaan menggelitik. “Tahu nggak lo Ka, bahwa Tuhan itu perempuan?”

“Baguslah, terima kasih kalo Tuhan itu perempuan...karena saya suka perempuan. Saya punya anak kan dari perempuan. Untung Tuhan bukan laki-laki, karena saya tidak suka laki-laki.” Akhirnya kami yang terlibat pembicaraan tergelak.

Sebuah konsepsi menarik, meskipun seumur hidup saya, saya baru tahu adanya konsepsi perwujudan Tuhan dalam bentuk kelamin perempuan. Tapi kalau dipikir, konsepsinya ada benarnya. Kita lihat saja sekeliling kita. Isi bumi yang kita tempati memang serba indah dan bersolek. Konotasi kata indah dan bersolek cenderung kita temukan pada figur perempuan. Bumi ini tidak melulu berisi tanah atau elemen minyak semata. Tapi disolek oleh Tuhan dengan batuan, air, tumbuhan, binatang, kembang bahkan unsur cahaya. Batuannya tidak seragam. Ada batu kerikil, batu kali, batu gunung, batu kambang, batu karang sampai batu cincin. Air pun bukan hanya air tergenang sebesar danau Toba, tapi air selokan, air kali, air gunung, mata air, air comberan bahkan air mata. Cahaya juga begitu. Cahaya matahari, bulan, bintang, cahaya lilin, cahaya lampu dan lain-lain dengan ragam warna mulai dari merah, jingga, ungu, biru, pink sampai hijau lumut.

Jika Tuhan dikonsepsikan perempuan...Tuhan pasti genit. Lihat saja pada sistem tata surya bagaimana Tuhan membuat Matahari pelan-pelan tenggelam di Pantai Kuta dengan mengeluarkan warna jingga sampai kemerahan yang membuat manusia tertarik berkerumun untuk melihat Surya mengintip di tengah laut. Atau pada saat Bulan sedang genit purnama menarik anak-anak kampung bermain di bawahnya. Atau ketika sedang Gerhana Bulan yang memikat orang untuk meneropong lewat lubang berdiameter hanya 2cm, bahkan juga lewat carikan kertas diberi plastik warna hitam untuk melihat kemolekannya.

Yang menggelitik adalah, kalau Tuhan itu perempuan lantas Tuhannya siapa? Apakah Tuhannya kaum perempuan, Tuhannya laki-laki? Bagaimana dengan kaum di tengah-tengah antara laki dan perempuan? Ahh...lebih baik jangan berpikir kejauhan. Toh, tak pernah berjumpa dengan Tuhan. Namun saya yakin bahwa Tuhan adalah kekuatan yang menggerakkan kaki untuk melangkah ke masjid. Tuhan adalah kekuatan yang mendorong kaki memakai sepatu melangkah ke dalam gereja. Saya yakin bahwa Tuhan lah yang menangkupkan kedua tangan hambanya di atas kepala di sebuah pura. Atau Tuhanlah yang memakaikan kafiyeh kepada para pengembara di gurun pasir. Tuhan pulalah yang ada di setiap kata-kata kebenaran.

Kekuatan Tuhanlah yang menggerakkan uluran tangan seorang penumpang bus ke tangan pengemis buta yang menengadah lewat jendela. Tuhanlah yang ada di setiap lembar uang ribuan yang dikorup oleh para bajingan! Tapi bukan Tuhan yang ada di setiap bilah senjata tajam dan tumpul yang diacung-acungkan sambil meneriakkan kalimat-kalimat yang seharusnya menjadi pujian bagiNya. Dan bukan Tuhan yang ada di setiap ujung senjata untuk membunuh orang tidak berdosa atau di ujung lidah kata-kata fitnah. Apalagi di ujung hulu ledak nuklir...

Thanks God it’s lunch….
Aku meyakini kekuatanMu di setiap beras di ujung sendok yang disediakan si Marno…

(Foto diambil dari: www.pariwisata-indo.blogspot.com)

Chevy Cruze sabet The Best Mid Size Sedan



Jakarta, 9 Mei 2010 - Chevrolet Cruze, mobil buatan pabrikan General Motors asal Amerika Serikat, Mei 2010 menyabet penghargaan The Best Mid Size Sedan dan nominator Car of The Year versi Otomotif Award yang diselenggarakan oleh Tabloid Otomotif. Mobil yang dirilis di Indonesia pertengahan Maret lalu itu, sarat dengan fitur teknologi mutakhir dan desain futuristik dan juga merupakan finalis 10 World Car of The Year 2010).

Debora Amelia Santoso, PR & Marketing Director GM Autoworld Indonesia, dalam siaran persnya mengungkapkan rasa kebanggaan atas penobatan Cruze sebagai mid-sedan terbaik di Indonesia oleh Tabloid Otomotif. Amelia menambahkan bahwa penghargaan ini sekaligus merupakan kebanggaan bagi para pemilik Chevrolet di Indonesia dan bisa bermanfaat bagi para penggemar sedan di tanah air.

”Seperti halnya di luar negeri, pengujian kendaraan yang dilakukan Media selalu ditunggu-tunggu hasilnya sebagai bahan referensi terpercaya dan panduan masyarakat dalam memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupnya. Oleh karena itu kami yakin, informasi prestasi Cruze ini akan sangat bermanfaat bagi penggemar sedan di tanah air," ujar Amelia.

Rem pada mobil Formula 1



Di dalam istilah fisika, energi adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu. Jika dikaitkan dengan gerak sebuah mobil, pada saat mobil melaju kencang di trek lurus dengan kecepatan 300km/jam atau lebih, mobil tersebut memiliki banyak energi kinetic (gerak). Karena energi yang dihasilkan tidak hilang, tapi hanya bisa ditransformasikan ke dalam bentuk yang lain, maka pada saat pengereman sebagian besar energi kinetik diubah menjadi energi potensial, yakni energi panas.

Karena tuntutan kinerja mobil yang sangat tinggi dan harus bergerak seefisien dan seefektif mungkin, mobil F1 harus menurunkan kecepatan dalam hitungan detik dari kecepatan 350km/jam ke sekitar 70km/jam, khususnya pada saat mobil dipacu di trek lurus panjang dan harus deselerasi sampai 70km/jam saat hendak memasuki tikungan lamban. Deselerasi ini menghasilkan panas yang besar pada rem antara 750o Celcius -1000o Celcius. Suhu setinggi itu terjadi di ujung pengereman dan merupakan temperatur tertinggi yang bisa diterima oleh cakram rem yang terbuat dari karbon.

Karena harus melakukan kerja yang ekstra keras bin ekstrim, sistem pengereman mobil F1 lebih canggih dari mobil biasa yang berseliweran di jalan raya. Material pengereman mobil F1 yang dipakai pada mobil-mobil tahun 2010 terbuat dari komposit serat karbon yang bobotnya lebih ringan dan bisa tahan pada suhu yang lebih panas daripada cakram logam. Berat cakram rem mobil F1 antara 1,4kg - 1,5kg saja (bandingkan dengan cakram rem baja 3.0kg yang dipakai pada balapan American CART). Dulu, ukuran cakram rem yang digunakan pada saat kualifikasi dan balapan boleh berbeda, namun berdasarkan regulasi musim 2003, yang mewajibkan semua mobil masuk parc ferme pasca kualifikasi, cakram rem yang dipakai sama.

Sebuah mobil F1 (pada saat mesin mobil masih memakai kapasitas 3000cc 12V) bisa berhenti dari kecepatan 300km/jam sampai 0km/jam hanya dalam hitungan 4 detik saja. Sedangkan dari 200km/jam ke 0 km/jam hanya membutuhkan waktu 2,9 detik saja, atau jika diukur dengan jarak hanya 65 meter saja! Dari 100km/jam ke 0 km/jam hanya membutuhkan waktu 1,4 detik atau 17 meter! Pada saat melakukan pengereman keras tersebut, seorang pembalap harus merasakan daya dorong deselerasi horizontal sampai dengan 5,2G (atau sama dengan 5 kali lebih besar dari berat tubuhnya).

Pembalap yang berada di dalam kokpit mobil bisa menyesuaikan distribusi tenaga pengereman antara ban depan dan ban belakang. Pengendalian/penyesuaian distribusi tenaga pengereman ini mempengaruhi handling mobil. Biasanya, distribusi tenaga pengereman ban depan antara 51% sampai 60%, tergantung pada kondisi trek. Selama balapan, jika tenaga pengereman ban belakang dikurangi maka keausan ban belakang berkurang dan mempengaruhi traksi mobil.

Elemen yang terpenting dalam sebuah sistem pengereman adalah cakram rem, yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan putaran roda. Brakepad dengan brake block terletak di pinggir dan seputaran cakram rem. Pada saat pembalap membejek pedal rem, brake block akan menekan brake disc (cakram rem) sehingga putaran roda melambat dan menghasilkan panas sesuai dengan gesekan yang terjadi (tergantung pada seberapa besar pembalap menekan pedal rem).

Cakram rem yang berputar tadi dicengkeram oleh kaliper yang menjepit cakram pada saat pedal rem ditekan oleh pembalap. Saat pedal rem ditekan, cairan rem mengalir ke piston yang ada di dalam kaliper untuk mendorong brake pad masuk ke cakram untuk memperlambat putaran roda.

Peranti pengereman pada mobil F1 sangat mahal (belasan kali lipat harganya dari peranti pengereman pada mobil biasa) dan terbuat dari bahan-bahan karbon berteknologi tinggi) dan untuk memproduksi satu unit cakram rem dibutuhkan waktu sampai lima bulan.
(Eka Zulkarnain, berbagai sumber)

Sunday, May 9, 2010

Honda Freed raih penghargaan The Best Automotive Debut Model of The Year 2010


Jakarta, 10 Mei 2010. Honda Freed pada awal Mei 2010 telah meraih penghargaan “The Best Automotive Debut Model of the Year 2010” dari ajang 2010 Frost & Sullivan Indonesia Automotive & Transportation Award yang diadakan oleh Frost & Sullivan. Honda Freed meraih penghargaan tersebut karena dianggap memiliki prestasi terbaik di antara model-model mobil baru di Indonesia dalam hal pencapaian penjualan, kualitas serta inovasi pemasaran.

PT Honda Prospect Motor (HPM) –sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda di Indonesia- dalam siaran persnya mengatakan bahwa penilaian yang diberikan Frost & Sullivan ini didasarkan pada komponen seperti pertumbuhan revenue, pangsa pasar dan pertumbuhannya, inovasi pasar, strategi marketing dan pertumbuhan bisnis. Yukihiro Aoshima, President Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Honda Freed telah menerima penghargaan di Jepang sebagai Best Value Car, sementara di Indonesia juga telah menerima beberapa penghargaan dari berbagai majalah otomotif. Sebagai negara pertama di luar Jepang yang meluncurkan Honda Freed, kami harap berbagai penghargaan yang diterima model ini akan menyebarkan citra yang baik ke negara-negara lainnya.”

Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, “Kami berterima kasih atas penghargaan ini. Saat diluncurkan, Honda Freed memang menawarkan konsep baru tentang sebuah MPV untuk keluarga generasi baru (New Generation Family) di Indonesia. Penghargaan ini menunjukkan bahwa apa yang ditawarkan Honda Freed telah sejalan dengan trend mobil keluarga saat ini.”

Honda Freed mulai diluncurkan di Indonesia bulan Juni 2009 dan hanya dalam kurun waktu 9 bulan, Honda Freed terjual 13.231 unit sekaligus menjadikannya sebagai salah satu dari 10 model dengan penjualan tertinggi di Indonesia. Selain penghargaan dari Frost & Sullivan, Honda Freed juga telah meraih 3 penghargaan dari berbagai majalah otomotif terkemuka di Indonesia.

Frost & Sullivan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi dan analisis selama 45 tahun dan memiliki 40 kantor yang tersebar di 6 benua.

Saturday, May 8, 2010

Freed, Mobil Baru Terbaik



Honda Freed berhasil meraih penghargaan Best Automotive Debut Model of the Year 2010 (Mobil Baru Terbaik) versi Frost & Sullivan, Rabu (5/5), di Jakarta.

Country Director Frost & Sullivan Indonesia Eugene van de Weerd mengatakan bahwa para penerima award tahun ini merupakan hasil dari riset mendalam dari para analis Frost & Sullivan. “Para penerima award telah membuktikan prestasi yang luar biasa dan merupakan para pemimpin pasar dalam segmen mereka masing-masing,” ujarnya.

Penghargaan ini diberikan atas prestasinya dalam pasar global dalam memberikan prestasi yang luar biasa dalam area seperti kepemimpinan, inovasi teknologi, layanan konsumen dan strategi pengembangan produk.

Para pemenang ini dievaluasi berdasarkan berbagai penilaian atas prestasi mereka, termasuk didalamnya pertumbuhan revenue, pangsa pasar dan pertumbuhannya, pemimpin dalam melakukan inovasi pasar, strategi marketing dan pertumbuhan bisnis.

Consultant, Automotive & Transportation Frost & Sullivan Indonesia Mario Montino mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan refleksi dari dedikasi yang tinggi dan inovasi yang tidak hanya menunjukkan prestasi yang baik dalam menjadi pemimpin pasar, tetapi juga berhasil menterjemahkan keinginan konsumen dengan memberikan mereka layanan-layanan terpadu. “Kemampuan mereka untuk dapat melihat jauh kedepan, dan inisiatif untuk membantu menyediakan kebutuhan konsumen, telah menempatkan mereka diantara para penerima Award tahun ini,” ujarnya.

inilah.com

All New Odyssey, Mobil Keluarga yang Syarat Fitur Canggih



PT Honda Prospect Motor (HPM) telah rsmi meluncurkan All New Odyssey. Dengan harga Rp536 juta on the road Jakarta, generasi terbaru Odyssey ini diklaim punya segudang fitur baru. Apa saja?

Dari sisi desain eksterior, Odyssey generasi keempat ini tampil dengan cukup banyak perubahan dibanding pendahulunya. Paling menonjol adalah bentuk grill dan bumper depan dengan garis-garis tegas berkarakter. Apalagi adanya material krom tepat dibawah grill makin menonjulkan kesan mewah dari Odyssey.

Beranjak kebagian belakang, desain V straight sangat terlihat pada model lampunya. Sungguh berbeda bila dibandingkan Odyssey generasi ketiga yang cukup laris di Tanah Air. Bagian ini juga terlihat sepadan dengan headlamp yang sudah menggunakan model lampu HID.

Masuk ke kabin All New Odyssey akan melihat sebuah tampilan interior yang mewah dan syarat fitur berteknologi mutakhir. Mau bukti, tengok saja bagian dashboard yang dibuat seperti bertingkat.

Dari sisi ini tersaji berbagai informasi seputar mobil yang terpampang dalam layar sentuh yang dibekali teknologi touchscreen dan bisa berubah jadi monitor parking sensor. Dnegan aksen wood panel termasuk dibagian door trim, rasanya tak lengkap jika sunroof tidak disematkan pada MPV mewah itu. Karenanya atap berbahan kaca itu pun juga bisa ditemukan dalam All New Odyssey.

Kodratnya sebagai mobil keluarga membuat para insinyur Honda memikirkan kenyamanan ekstra disetiap baris jok penumpangnya. Desain V shape pun dipilih agar seluruh penumpang termasuk yang berada di jok baris ketika bisa melihat tampilan depan dengan leluasa.

Konsep AC trizone juga disematkan Honda agar suhu tiap masing-masing baris jok bisa diatur terpisah sesuai keinginan penumpangnya. Bila tak berkendara dengan seluruh anggota keluarga, jok baris ketiga dapat ditekuk secara elektrik lewat konsep yang Honda namakan powered magical 3rd row seat. Tinggal tekan tombol yang terletak di sisi belakang kiri, maka jok baris ketika bisa ditekuk rata dengan lantai kabin guna menampung lebih banyak barang bawaan.

Ketika kenyamanan penumpang sudah menyeluruh, maka tinggal tenaga yang harus dipikirkan agar sensasi mengendarai mobil yang diklaim lebih lebar 4 cm lebih panjang 0,5 cm dan lebih tinggi 3 cm dari generasi pendahulunya itu makin maksimal.

Honda mempercayakan dapur pacu berkapasitas 2.4 liter DOHC i-VTEC berdaya 180 PS atau lebih tinggi 20 PS dari generasi sebelumnya. Sementara torsi yang bisa diraih mencapai 22,2 kgm di 4.500 rpm.

Yang unik, Honda membekali All New Odyssey dengan teknologi motion adaptive EPS + VSA. Dengan teknologi baru ini maka sistem akan mencegah kendaraan mengalami gejala oversteer dengan memberikan penegreman pada roda bagian luar dan memberikan tenaga bantuan agar kemudi bisa berputar kearah yang berlawanan.

Sementara itu bila mobil mengalami gejala understeer maka sistem akan membantu penegreman pada roda bagian dalam dan memberi bantuan lingkar kemudi agar diarahkan kepada arah yang berlawanan sehingga mencegah terjadi selip pada roda depan.

Itu sebabnya All New Odyssey yang di Jepang telah resmi diluncurkan sejak 2008 lalu mendapat peringkat bintang enam dalam uji tabrakan yang dilakuakn di Negeri Matahari Terbit tersebut.

okezone.com

All New Odyssey Dilepas Rp536 Juta



PT Honda Prospect Motor (HPM) hari ini resmi meluncurkan Honda All New Odyssey. Multi Purpose Vehicle (MPV) ini dibanderol Rp536 juta on the road Jakarta.

All New Odyssey dibekali mesin 2,4 liter DOHC i-VTEC yang dapat menghasilkan tenaga maksimal 180 PS pada 6.500 rpm dengan torsi puncak hingga 22,2 km di 4.500 rpm.

Melalui sistem transmisi 5-speed otomatik drive by wire, shift hold system dan grade logic control, New Odyssey mendapat suntikan daya 20 PS dibanding generasi sebelumnya.

"Setelah sempat tertunda, All New Odyssey hadir kembali dengan lebih elegan yang menunjukkan posisinya sebagai MPV mewah dan memberikan kenyamanan serta utilitas tinggi sekaligus sporty di setiap detilnya," ungkap President Director HPM Yukihiro Aoshima dalam sambutannya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/5/2010).

Dari sisi eksterior, All New Odyssey tampil dengan garis-garis body tegas yang sporty dan membantu aerodinamika. Lampu depan dirancang baru dan menggunakan teknologi High Intense Discharge (HID) serta auto leveling.

Bumper depan juga terlihat baru yang kini dibekali material krom serta model V-straight pada bumper belakang serta penggunaan dual muffler.

Di dalam kabin, aura kemewahan juga makin kental pada desain wave shape dashboard. Dibagian ini tampil pula 3D layer multicluster dan audio system touchscreen yang terhubung dengan rear parking camera.

Ada pula rancangan V shape cabin dan theatrical cabin space serta AC triple zone yang membuat pengaturan suhu di tiga baris joknya dapat diatur secara terpisah.

Urusan keselamatan, Honda telah membekali All New Odyssey dengan fitur motion adaptive VSA dan EPS yang digabungkan dengan teknologi Vehicle Stability Assist. Honda mengklaim ini merupakan teknologi yang pertama kalinya diterapkan pada premium MPV.

Disamping itu ada juga piranti keselamatan standar seperti Antilock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Brake Assist, dual i-SRS airbag, side airbag, curtain airbag, dan pretensioner seatbelt.

All New Honda Odyssey tampil dalam empat pilihan warna, premium white pearl, crystal black pearl, polished metal metallic, dan alabaster silver metallic.

okezone.com

Honda Resmi Hadirkan All New Odyssey di Tanah Air



Akhirnya PT Honda Prospect Motor (HPM) meluncurkan All New Honda Odyssey di Tanah Air.

Sebelumnya Marketing & After Sales Director HPM, Jonfis Fandy mengatakan New Honda Odyssey ini sengaja kembali dihadirkan di Indonesia untuk menyasar konsumen yang menggemari segmen MPV premium.

"New Honda Odyssey dihadirkan untuk menjawab kebutuhan konsumen MPV premium di Indonesia," katanya.

Bila saat ini Honda memiliki Freed sebagai MPV medium, maka Odyssey nantinya akan menemani Freed sebagai mobil keluarga yang mewah.

Sayangnya ia belum mau membeberkan lebih lanjut mengenai spesifikasi detil dari Odyssey terbaru itu, termasuk harga yang bakal dipatok HPM. "Tunggu saja," ujarnya singkat.

Di Jepang, Honda Motor Corp. telah meluncurkan New Odyssey ini tahun lalu di Negeri Sakura tersebut. Namun HPM sebagai pemegang merek mobil Honda saat itu mengaku belum terpikir untuk memboyongnya ke Tanah Air.

"Memang telat, karena waktu itu kita pikir nilai tukar rupiah terhadap Yen Jepang masih sangat tinggi, jadi kalau kita paksakan masuk harganya tidak rasional. Tapi sekarang situasi sudah mulai stabil, kurs juga menguat, baru kita bawa ke sini," pungkasnya.

okezone.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...