Tuesday, August 31, 2010

Team order di Formula 1

Insiden team order di Grand Prix Jerman di Hockenheim beberapa waktu lalu, membuka luka lama fans Formula 1. Fans motorsport merasa ditipu!

(Steward FIA menyatakan Ferrari telah melanggar Pasal 39.1 Regulasi Olahraga dan didenda US$ 100ribu)

Insiden Felipe Massa yang mengalah kepada Fernando Alonso atas perintah tim Ferrari sehingga memberikan kemenangan GP Jerman kepada Alonso, memicu pendapat pro dan kontra di kalangan fans. Kelompok pro menilai team order sah-sah saja karena team order adalah tindakan logis dan strategi normal, sedangkan yang kontra menganggap team order adalah tindakan semborono dan tidak penting yang mengecewakan publik dan yang lebih penting lagi mengecewakan serta merugikan pembalap yang jadi korban.

Felipe Massa adalah pembalap dan dia mempertaruhkan reputasi dan nyawa di sirkuit untuk memenangi balapan dan menjadi juara dunia, bukan untuk dikorbankan. Kita bisa melihat bagaimana raut wajah Massa pada saat naik podium maupun konferensi pers. Saya sendiri pro pada pendirian kelompok terakhir, apalagi team order (pesanan tim) itu dilakukan secara kasar seperti yang dilakukan tim Ferrari terhadap Massa di Hockenheim.
(Ketika naik podium dan hanya finis kedua -setelah mengalah- Felipe Massa terlihat terpukul)

Tapi tentu saja pendapat itu dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Fans Ferrari dan Alonso tentunya akan mendukung team order karena fans memiliki keterikatan batiniah yang sulit dilukiskan dengan tim serta pembalap yang dijagokan. Bukan begitu?

Di dalam sejarah motorsport terutama F1, team order pernah legal dan bagian dari riwayat balapan itu sendiri serta ikut menumbuhkan olahraga ini. Bahkan pada tahun-tahun awal Kejuaraan Dunia F1, seorang pembalap dilegalkan memberikan mobilnya pada saat balapan kepada pembalap satu tim yang memimpin balapan jika mobilnya rusak. Contohnya pada Grand Prix Inggris 1957 di mana balapan dimenangkan oleh Stirling Moss dan Tony Brooks yang sharing mobil Vanwall saat balapan.
(Team order sudah menjadi warisan tak terpisahkan dari sejarah F1. Seperti ketika Moss bertukar mobil dengan Brooks 1957)

Team order umumnya dilakukan jika seorang pembalap berada di posisi belakang pada sebuah grand prix, tapi ia memimpin klasemen sementara. Tim kemudian menginstruksikan para pembalapnya untuk bertukar posisi sehingga poin klasemen bisa jatuh ke pembalap yang posisinya diuntungkan. Atau team order dikeluarkan jika ada salah satu pembalap berpotensi besar menjadi juara. Team order dikeluarkan untuk mencegah pembalap berkompetisi satu sama lain sehingga bisa mencelakakan atau untuk menghemat bahan bakar serta mengurangi peluang terjadinya kerusakan mekanis. Misalnya ketika Ralf Schumacher diperintahkan untuk tidak menyalip Damon Hill di GP Belgia 1998 agar Jordan mendapatkan finis satu dan dua.
(Damon Hill -kanan- dan Ralf Schumacher -kiri- ketika di Jordan)

Pada akhir 1990-an, team order mulai menjadi sorotan media dan publik. Mereka menyuarakan sikap anti instruksi tim yang bisa mempengaruhi jalannya balapan, sikap itu khususnya disampaikan sehabis GP Eropa 1997 di Jerez, Spanyol dan GP Australia 1998. Namun Puncak dari kemuakan publik adalah pada GP Austria 2002 ketika secara kasar Ferrari memerintahkan Rubens Barrichello agar memberi jalan kepada Michael Schumacher agar sang pembalap asal Jerman itu menjadi juara dunia. Perintah dikeluarkan ketika Rubens Barrichello sudah berada di trek lurus depan pitlane dan akan menyambut kibasan chequered flag. Yang parah lagi adalah pada GP Amerika Serikat di tahun yang sama ketika duo pembalap Ferrari dicurigai memanipulasi hasil balapan dengan mengubah posisi beberapa meter sebelum finis sehingga Barrichello memenangi balapan dengan rekor selisih waktu terkecil dalam sejarah F1, 0,011 detik. Meski Schumi mendominasi GP AS, publik menduga ia memberikan kemenangan itu kepada Barrichello sebagai balasan atas apa yang Rubens Barrichello lakukan di Austria.
(Inilah puncak kemuakan publik atas peran yang dilakukan Michael Schumacher terhadap Rubens Barrichello)

(Inilah team order itu di Austrian grand prix 2002)

Memang ada perbedaan relatif antara Austria 2002 dengan Jerman 2010. Schummy di musim 2002 sedang memimpin klasemen, sedangkan Alonso di 2010 ingin mempertipis selisih poin. Bagi saya, team order tetap team order dan itu menodai balapan. Jika berbagai alasan pembenaran itu diiyakan, fans –yang menjadi alasan kenapa balapan F1 itu ada- akan meninggalkan F1. Jangankan team order, gara-gara minim overtaking saja fans teriak. Apakah F1 mau jika nantinya dibilang; “F1 bukan olahraga, tapi sampah!” Artinya, imej F1 akan rusak dan muaranya akan ditinggalkan oleh penonton.
(fans dan penonton Formula 1 adalah segalanya. Tanpa mereka, F1 tak ada artinya. Emangnya yang mau nonton jin?)

Meski balapan F1 adalah permainan olahraga tim, namun sebagai layaknya olahraga ia harus menjunjung nilai sportifitas. Daripada ditinggalkan oleh penonton karena mereka merasa ditipu, lebih baik FIA tetap mengilegalkan team order agar balapan menjadi semakin menarik dan agar arti kompetisi di dalam maupun di luar trek tetap terjaga.
(Eka Zulkarnain, wartawan F1 Racing dan fans motorsport)

Saturday, August 14, 2010

Sedan Honda Terbaik Versi IBBA


PT Honda Prospect Motor (HPM) berhasil meraih penghargaan merek terbaik kategori sedan terbaik di ajang Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2010, di Jakarta.

Dalam ajang IBBA 2010 ini, secara keseluruhan merek sedan Honda berhasil mengumpulkan poin tertinggi berdasarkan pilihan konsumen dalam survei yang mengukur nilai kualitas suatu merek.

Survei yang dilakukan majalah SWA bekerjasama dengan Lembaga Marketing & Specialist Research (MARS) itu dilakukan terhadap 2.693 responden di tujuh kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan Banjarmasin di Indonesia yang telah berlangsung dari bulan Maret-Mei 2010.

Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT HPM, mengungkapkan dengan perkembangan merek yang demikian pesat, setiap perusahaan membutuhkan inovasi dan kualitas produk yang terus terjaga untuk dapat merebut hati konsumen.

"Untuk kedua kalinya Honda mendapatkan penghargaan Best Brand Award untuk kategori Best Sedan. Ini merupakan pembuktian bahwa sedan merek Honda yang dipasarkan itu merupakan pilihan sangat berkualitas," ujar Jonfis.

Terdapat enam variabel yang diukur untuk menentukan nilai suatu merek yaitu Brand Awareness (popularitas merek), ad awareness (popularitas iklan), brand value, satisfaction & loyal index, pangsa pasar dan gain index.

Dengan pendekatan yang multivariabel tersebut akan ditemukan standar kekuatan merek yang universal, baku dan bisa mencerminkan kinerja merek yang sesungguhnya serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

IBBA 2010 merupakan ajang penghargaan di bidang marketing dan brand yang telah diadakan sejak tahun 2002 selama sembilan kali berturut-turut di Indonesia. Selain untuk kategori otomotif, penghargaan ini juga melibatkan berbagai kategori lain, seperti industri telekomunikasi, media, makanan dan minuman, obat, asuransi, perbankan, transportasi serta kosmetik.
inilah.com

Honda CR-V Mobil Terbaik IIMS 2010

Meski tidak ada perubahan signifikan dari Sport Utility Vehicle (SUV) andalan Honda, CR-V ternyata masih mampu tetap berbicara.

Buktinya mobil tersebut mampu menjadi yang terbaik dan terpilih sebagai mobil terbaik versi pengunjung pameran mobil bergengsi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010.

Dari 1.554 orang pengunjung yang menjadi responden, Honda CR-V terpilih menjadi yang terbaik dengan persentase 33,96 persen.

Dalam pemilihan mobil terbaik versi pengunjung itu, Honda CR-V berhasil mengalahkan lawan-lawannya yang tidak bisa dibilang enteng dan bahkan lebih baik dari Honda CR-V dalam beberapa sektor.

Tercatat Toyota Kijang Innova, Mercedes-Benz E-Class Cabriolet hingga Mazda2 menjadi finalis kategori mobil terbaik pilihan pengunjung ini.

Bahkan fibalis lain yang merupakan mobil konsep pabrikan mobil Jerman, BMW M1 berhasil disisihkan oleh mobil Jepang ini.

Di Indonesia sendiri hadir dengan 3 varian yang mengusung mesin berkapasitas 2.0 liter dan 2.4 liter. Sementara untuk urusan banderol harga, mobil yang memiliki enam pilihan warna ini dilepas dengan harga paling murah Rp 346 juta.

Selain memilih mobil terbaik pengunjung pameran mobil bergengsi yang sudah diadakan 18 kali ini juga memilih stand terbaik.

Nah untuk kategori stand dibawah 700 meter persegi, stand milik produsen mobil Korea, KIA berhasil menjadi yang terbaik berkat hadirnya suguhan 'mobil gantung' KIA Pride sekaligus mengalahkan stand milik produsen mobil Jerman Mercedes-Benz dan Audi.

Sedangkan untuk stand di atas 700 meter persegi, Toyota berhasil memicut perhatian dari 51,99 persen responden dan menjadi best stand mengalahkan Honda dan Mitsubishi yang menjadi finalis.

detikoto.com

Mobil Murah Honda Mulai Jajaki Indonesia


Sesuai prediksi okezone sebelumnya, ternyata PT Honda Prospect Motor (HPM) benar-benar memboyong mobil konsep yang diperkirakan merupakan calon mobil murah mereka. Honda Small Concept ini muncul cukup terutup di booth Honda di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Letaknya yang berada di belakang Hybrid Honda CR-Z seakan menutup pesona mobil mungil tersebut. Padahal di India, mobil ini disebut-sebut akan menjadi mobil murah lansiran produsen Jepang itu dengan banderol pada kisaran Rp80 juta. Hanya saja spesifikasi teknis mengenai mobil itu belum bisa terungkap. Hal ini pun diamini Marketing and Aftersales Director HPM, Jonfis Fandy. Menurutnya, Honda Small Concept belum memiliki kepastian spesifikasi mesin dan fitur yang bakal diusungnya. "Masih belum jelas karena ini baru konsep saja belum bisa kita prediksi seperti apa produksi masalnya nanti," ujar dia ketika di temui di booth Honda di JIExpo KEmayoran, Jakarta, Jumat (23/7/2010). Ia juga mengelak mengatakan jika mobil tersebut merupakan calon mobil murah Honda yang juga akan dipasarkan di dalam negeri. "Wah soal itu kita belum tahu, karena mobil konsep ini masih terus dalam masa studi," tegasnya. Sejumlah spekulasi beredar, mobil ini akan menggunakan mesin VTEC 1,0 liter atau mesin 1,2 liter. Di India, si kecil akan berhadapan dengan Hyundai i20 dan Suzuki (Maruti) Swift yang sudah lebih dulu mendapat tempat di hati konsumen India.
okezone.com

Honda Masih Tes Pasar Mobil Murahnya

Memajang konsep mobil murah Honda Small Concept, di ajang Indonesia International Motor Show, ternyata tidak beggitu saja membuat Honda berniat untuk memasarkannya di Indonesia.
 
PT Honda Prospect Motor, melalui Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jualnya, Jonfis Fandy mengatakan, HPM belum berencana untuk memasarkan Small Concept di Indonesia.

"Sejauh ini kita masih studi, lagipula yang dipajang itu masih eksteriornya saja, belum ada interiornya," ujarnya disela-sela acara Peresmian penanaman 1.000 Pohon di Taman Tebet Honda, di Tebet Barat, Jakarta, Rabu (28/7/2010).

Mobil murah Honda tersebut, sebelumnya sudah mulai dipasarkan di India, yang emmang masuk kategori mobil murah, karena bila dikonversikan ke Rupiah, harganya hanya Rp 80 sampai Rp 90 Jutaan. "Pokoknya di bawah Rp 100 juta," cetus Jonfis.

Mobil kecil Honda ini merupakan paket hemat dari Honda Jazz, yang mengusung mesin kompak 1.2 liter, yang pastinya bakal irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

detikoto.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...