Wednesday, July 28, 2010

Langkah Efektif Mengatasi Campak

Selasa, 05 Juni 07 - by : pdmbontang
Campak sebenarnya hadir sepanjang tahun tanpa musim. Walau tertular hanya sekali, lakukan antisipasi agar anak tak sampai mengalami komplikasi.

Penyakit campak atau yang lebih sering disebut tampek mudah sekali menular. Virusnya bisa hidup dan menyebar lewat udara, "Karenanya penyakit ini tetap mewabah sepanjang tahun di beberapa daerah, terutama di pemukiman padat," kata dr. Rudy Firmansyah, Sp.A, dari RSAB Harapan Kita Jakarta.

Penyakit campak yang dalam bahasa asing disebut measles, disebabkan oleh virus campak atau morbili. Virus ini terdapat di udara bebas. Bila masuk ke dalam tubuh anak, terutama yang daya tahan tubuhnya sedang lemah, maka sangat mungkin ia terjangkit campak. Sebaiknya jika ada satu orang anak terkena campak, maka anak lain dianjurkan untuk tidak berdekatan dengannya. Virusnya yang keluar melalui napas atau semburan ludah (droplet) bisa terisap lewat hidung atau mulut dan akan menulari anak lain.

Menurut Rudy, campak hanya terjadi sekali seumur hidup. Bila waktu kecil anak sudah pernah terkena campak maka setelah itu biasanya dia tidak akan terkena lagi. Namun, karena anggapan ini sudah terlalu memasyarakat banyak orang tua yang sengaja menulari anaknya dengan campak agar nantinya dia tidak terkena lagi. "Ini adalah tindakan yang keliru," komentar Rudy.

Justru sebaiknya setiap anak dibentengi dari penyakit ini dengan imunisasi campak. Memang tidak dijamin 100%, tapi kalaupun sampai terjangkit virus campak, maka kondisinya tidak terlalu parah. Imunisasi bisa dilakukan dua kali. Pertama di usia 9 bulan, usia ini dipilih karena antibodi bayi yang berasal dari ibunya lewat plasenta sudah semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat imunisasi. Agar kekebalan tubuh anak semakin baik maka pemberian vaksinasi campak diulang di usia 15 bulan dengan imunisasi MMR (Measles, Mumps and Rubella). Berikutnya, imunisasi campak dilakukan ketika anak berusia 6 tahun. Mengapa perlu dicegah? Karena campak bisa menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal.

4 FASE CAMPAK DAN PENANGANANNYA

Agar serangan campak tidak menjadi terlalu berat, kita bisa melakukan hal-hal berikut berdasarkan fase-fasenya:

- Masa Inkubasi

Fase inkubasi berlangsung sekitar 10-12 hari. Di fase ini agak sulit mendeteksi infeksinya karena gejalanya masih bersifat umum bahkan tidak terlihat sama sekali. Mungkin beberapa anak mengalami demam tetapi umumnya anak tidak merasakan perubahan apa-apa. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak pun belum keluar.

Yang perlu dilakukan:

Jagalah keseimbangan gizi anak dengan baik agar daya tahan tubuhnya tetap tinggi. Misalnya dengan makan sayur, buah, serta menjaga kebugaran tubuhnya. Bila memang nantinya campak benar-benar menyerang kemungkinan terjadinya tidak akan terlalu parah.

- Fase Prodormal

Adalah fase dimana gejala penyakit sudah mulai timbul seperti flu, batuk, pilek, dan demam. Mata anak pun akan tampak kemerah-merahan dan berair. Tak hanya itu, anak tidak bisa melihat dengan jelas ke arah cahaya karena merasa silau (photo phobia). Ciri lain, di sebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Beberapa anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38-40,5° C. Di fase kedua bercak merah belum muncul.

Yang perlu dilakukan:

Segeralah memeriksakan anak ke dokter ketika flu, batuk, pilek, dan demam mulai muncul. Jangan sampai menunggu munculnya bercak-bercak merah karena anak butuh pertolongan secepatnya. Tindakan cepat sangat membantu untuk mengantisipasi beratnya penyakit.

- Fase Makulopapuler

Fase makulopapuler yakni keluarnya bercak merah yang sering diiringi demam tinggi antara 38-40,5°C. Awalnya, bercak ini hanya muncul di beberapa bagian tubuh saja, biasanya di belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Untuk membedakan dengan penyakit lain, umumnya warna bercak campak akan sangat khas; merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.

Biasanya, bercak merah akan memenuhi seluruh tubuh dalam waktu satu minggu meskipun hal ini tergantung pula pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Pada anak yang memiliki daya tahan tubuh baik umumnya bercak merahnya hanya pada beberapa bagian saja. Tetapi pada anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah, bercak merahnya akan semakin banyak. Hal ini juga menunjukkan kalau campak yang diderita anak termasuk berat.

Yang perlu dilakukan:

Tetaplah mengonsultasikan segala sesuatunya pada dokter. Biasanya dokter akan mengusahakan agar bercak merah pada anak tidak sampai muncul di sekujur tubuh. Bila memang sekujur tubuhnya dipenuhi bercak, ini berarti campaknya cukup berat. Apalagi jika sudah muncul gejala komplikasi, maka konsultasikanlah ke dokter apakah anak perlu dirawat atau tidak.

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa semakin banyak bercak merah yang tampak semakin bagus karena berarti anak akan cepat sembuh. Pendapat ini keliru karena kita sebenarnya dituntut untuk lebih waspada. Tetapi bila diagnosis sudah ditegakkan, dan tak ada komplikasi, anak cukup dirawat di rumah.

- Fase Penyembuhan

Bila bercak merah sudah keluar, umumnya demam akan turun dengan sendirinya. Selanjutnya bercak merah akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hiperpigmentasi. Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan sendirinya. Umumnya, dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa campak.

Yang perlu dilakukan:

Tetap berikan obat yang sudah diberikan oleh dokter sambil menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan istirahat yang teratur. Jangan pernah beranggapan kalau bercak merah sudah berkurang dan gejalanya sudah hilang berarti virus campaknya sudah musnah. Kita tetap perlu melanjutkan pengobatan sampai anak benar-benar sembuh.

HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN

* Jangan melakukan pengobatan menurut aturan sendiri tetapi harus berdasarkan petunjuk dokter. Bila memang harus mengonsumsi obat 3 kali sehari maka harus dilakukan dengan baik. Bila ada gejala lain yang timbul, misalnya kejang-kejang atau sesak napas, segeralah berkonsultasi pada dokter.

* Sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur nasi. Hal ini untuk menghindari terjangkitnya infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya. Dianjurkan untuk memberikan makanan yang mudah dicerna selama sebulan kemudian sampai kondisinya benar-benar pulih.

* Karena mudah menular lewat udara, sebaiknya anak campak dirawat di kamar sendiri agar tidak menularkan penyakitnya. Namun perlu diingat, jangan sampai terkesan kalau anak diisolasi, berikan mainan yang dapat menghibur agar dia tidak bosan.

* Setiap anak yang sedang sakit butuh istirahat yang cukup. Anak campak pun demikian, berikan waktu beristirahat secara maksimal.

* Jangan biarkan bayi yang belum mendapat imunisasi campak berdekatan dengan penderita campak sampai penyakitnya benar-benar sembuh. Sangat mungkin virus campak akan menulari bayi.

* Jaga tubuh anak agar tetap bersih sehingga dia tetap merasa nyaman. Boleh saja anak dimandikan atau dilap seluruh tubuhnya. Pendapat yang mengatakan kalau anak campak tidak boleh dimandikan adalah keliru karena bila tubuhnya kotor dan berkeringat akan menimbulkan rasa lengket dan gatal luar biasa. Dorongan menggaruk kulit yang gatal bisa menimbulkan infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Gunakan sabun bayi yang tak terlalu merangsang kulit dan gosoklah kulitnya perlahan. Sehabis mandi, keringkan dan taburi dengan bedak salycyl talc.

* Selama anak sakit dan dalam pemulihan sebaiknya kita memisahkan peralatan makan dan mandinya, seperti piring, gelas, sendok, handuk, sprai dan pakaiannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya penularan lewat kontak tak langsung.

PENGOBATAN SECARA SIMPTOMATIS

Rudy menjelaskan, pengobatan campak hanya bersifat simptomatis, yakni mengobati gejalanya saja. Misalnya, bila muncul demam maka yang diobati adalah gejala demamnya. Bila mengalami batuk maka obat batuk digunakan untuk meringankan batuknya. Demikian pula bila anak diare maka dokter akan memberikan obat antidiare. Pada beberapa anak yang berbakat kejang, gejala ini bisa timbul sehingga dokter akan menyiapkan obat antikejang. Sementara hingga saat ini, kata Rudy, belum ditemukan obat yang bisa langsung mengatasi virus campak tersebut.

Pengobatan gejala sangat penting dilakukan karena bila tidak ditangani dengan baik campak bisa sangat berbahaya. Bisa saja terjadi komplikasi terutama pada campak yang berat. Ciri-ciri campak berat, selain bercaknya di sekujur tubuh, gejalanya tidak membaik setelah diobati selama 1-2 hari. Sebaliknya, bila selama 1-2 hari pengobatan gejalanya sudah membaik, umumnya anak hanya menderita campak ringan.

Komplikasi yang terjadi biasanya berupa radang paru-paru (broncho pneumonia) dan radang otak (ensefalitis). Hal ini terjadi karena virus campak dapat menyebar melalui aliran darah ke jaringan tubuh lainnya. Komplikasi inilah yang umumnya paling sering menimbulkan kematian pada anak.

Untuk mengetahui apakah sudah terjadi komplikasi atau tidak biasanya ditunjukkan dengan tanda-tanda khas. Bila sudah terjadi ensefalitis biasanya terjadi kejang satu kali atau berulang, kesadaran anak menurun, dan suhu tubuhnya tinggi atau susah turun karena infeksinya sudah sampai ke otak.

Sedangkan radang paru-paru ditunjukkan dengan gejala batuk berdahak, pilek, dan sesak napas. Boleh dikatakan, kematian bukan ditimbulkan karena campak itu sendiri melainkan komplikasi yang terjadi. Umumnya hal ini akan terjadi pada anak yang kurang gizi dan memiliki daya tahan tubuh lemah.

BERBEDA DARI CAMPAK JERMAN

Campak biasa, kata Rudy, berbeda dari campak Jerman atau rubela. Campak Jerman umumnya memiliki dampak lebih ringan dan tidak fatal. Umumnya pun terjadi pada anak usia 5 sampai 14 tahun.

Memang gejalanya hampir sama dengan campak biasa, seperti flu, batuk, pilek dan demam tinggi. Yang membedakan, bercak merah pada rubela tidak timbul terlalu banyak dan tidak separah campak biasa, juga cepat menghilang dalam waktu 3 hari. Gejala lain, umumnya nafsu makan anak akan menurun karena terjadi pembengkakan pada limpa.

Justru kita harus lebih khawatir bila rubela menyerang wanita hamil karena virusnya bisa menular pada janin melalui plasenta. Bila janin tertular maka anak yang dilahirkan akan mengalami sindrom rubela kongenital dengan kelainan-kelainan, misalnya mata bayi mengalami katarak, tidak bisa mendengar, terjadi pengapuran di otak, juga banyak terjadi anak-anak tumbuh dengan keterbelakangan perkembangan.

Rudy menekankan, setiap anak perempuan harus mendapat vaksinasi rubela. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya rubela serta melindungi janin yang dikandungnya kelak. Tak hanya pada perempuan, vaksinasi rubela pun penting bagi kaum pria. Gunanya mencegah agar tidak terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin tengah hamil nanti.

Saturday, July 24, 2010

Thursday, July 22, 2010

Natasha Kamarova in pantyhose

Today pictures of sexy model Natasha Kamarova in pantyhose. Enjoy.

Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova Natasha Kamarova

Saturday, July 17, 2010

A journey to paradise in Southern Sukabumi

A journey to Palabuhanratu and Ujung Genteng are far enough indeed from Jakarta and surrounded areas, but you will enjoy the natural beauty and magnificent beaches.


If we hear the name of Sukabumi in West Java, our mindset is usually directly fixed to the small town of Palabuhanratu. A district -which is now the capital of Sukabumi regency- fulfilled with amazing landscapes and beautiful beaches. An area that is known for surfing and other water sports and most of people regarded its name to Pelabuhan Ratu, but the actual name is Palabuhanratu without splitting space.

Unfortunately, but sometimes people from Jakarta and surrounded areas who want to reach the area that combines the beauty of mountains and beaches, must think ten times. They have to take Bogor-Sukabumi routes through Ciawi that is well-known for its traffic murdered. Some people referred the routes to ‘Hell Path.” The road conditions are narrow and damages; huge gaping holes everywhere threaten drivers, especially two-wheeler riders. The road is always repaired, but soon the gaping holes reappear. There are so much traffic congestions spots and busy traffic which always passed by large trucks. The conditions made the roads chaotic and worst.

Normally, the travel time Bogor - Cibadak about an hour, but due to road conditions, travel time can reach 3-4 hours especially on holidays. Finally, people who live in Greater Jakarta and want to enjoy a holiday in tourism objects in Sukabumi should think again and again. Holiday should be a relaxation and they should relief from the fatigue, but apparently they have to confront traffic jams and dangers on the road. Alternative routes are available, but did not help.
(Salah satu bagian pemandangan jalanan Ciawi - Sukabumi dalam kondisi lengang dan tidak berlubang. Foto: www.flickr.com)

Indeed, many who seek a way to go to / from Sukabumi chosed to past the Ciawi - Sukabumi road at night. But after all, the road stress is still exist. Traffic jams was gone, but gaping holes could be a threat because it could eroded the car suspension, and could cause collisions and even more worst could cause the two-wheel motorcycle riders upside down if they hit the hole. The threat of large trucks moving around the road should be anticipated. Well, ideally the narrow, jammed and super busy road connecting Bogor - Sukabumi must be substituted by a toll to increase numbers of visitors and it can stimulate economic growth and tourism in the region.

Your resentment when travelling Bogor – Sukabumi road will be disappear when you've reached the Cibadak. There are two road routes to Palabuhanratu. First, past the long lines Cibadak - Palabuhanratu through Ubrug and Pasapen; the second is through Cikidang village. I prefer Cikidang routes to the first one because offering beautiful scenery and the distance is shorter about 20km than the first route.
(Jalan Cikidang yang kaya dengan pemandangan indah. Foto: www.muchtasyd.files.wordpress.com)

You will be greeted by Paths of Heaven in both routes which presenting a typical small rural road that serves different kinds of scenery from mountains, paddy fields, tea plantations, oil palm scenery to finally the beach that will make your heart relax.

So, what kinds of tourism objects you will enjoy in Palabuhanratu and surrounded areas?

PALABUHAN RATU AND SURROUNDED AREAS
Palabuhanratu beach

Palabuhanratu beach stretches nearly 24km from Loji in the Eastern of Palabuhanratu to West direction to Cibareno. But, the famous beach of Palabuhanratu is unfriendly to visitors because swimming is very dangerous along the beaches. A lot of death casualties drown and was dragged by strong currents in the area. I suggested you ask Life Guard which areas are safe for swimming.
(Gado Bangkong, sisa-sisa pelabuhan kecil di Palabuhanratu. Foto: in courtesy of Paul Gallegos)

If the visitors want to swim freely without fear of danger, I suggested you swimming at Cikembang and Cibangban beach, about 4kms from Cisolok village. You can swim much as you like. In addition, Cibangban and Cikembang offer stunning mountain scenery.
(Perahu-perahu nelayan tradisional memperkuat nuansa khas desa nelayan di Palabuhanratu. Foto: in courtessy of Paul Gallegos).

Fish market
Yyou can buy all kinds of fresh fish and sea food which is much cheaper price than if you eat it in Jakarta for example. Just so, you must dare to bargain the prices with the salesman. On top of the fish market, there is a fresh seafood restaurant.
(Pelelangan ikan di Palabuhanratu)


Citepus beach
The beach is stretch about 2km from Tenjo Resmi presidential holiday camp to the four-star Samudra Beach Hotel.

Cimaja beach and surfing spots
Known for its surfing spot and famous all over the world. In addition of Cimaja, there are also several famous surf spots among surfers; Sunset Beach (Karangpapak), Karang Sari Beach (Palabuhanratu downtown) and Karang Aji (Cibangban).
(Cimaja is one of the most well-known surfing points in Indonesia and the whole world and has held some national and international surfing events. Foto: in the courtessy of Paul Gallegos)


Karanghawu beach
Known for the epic of Nyai Roro Kidul or Queen of Southern Sea. Some believed that its used to be a resting places of Nyai Roro Kidul, a beautiful princess who became legends for the people living on Southern sea of Java.
(Sunset di Pantai Karanghawu)

Bat Cave
Located on the Beach Patuguran, only about 1.5 km from the central of center Palabuhanratu. I suggest visit the cave in the afternoon around 15.00 o’clock where you can see hundreds of thousands of bats in and out of the cave.

Dewi Kwan Im Statue
the Temple of Goddess Kwan Im located on a hill overlooking the beautiful offshore.
(Kuil Dewi Kwan Im di Pantai Cipatuguran, sekitar 1,5km dari pusat kota Palabuhanratu)

Cipanas
Located about 17km from central of Palabuhanratu and about 2km from Cisolok. Used to be a volcanic crater and now no longer active, but hot water spouted from the earth of the crater. You can bath in hot water here.

Rafting
Rafting on the River in Sukabumi centralized Citarik and Cicatih which flowing through the winding down from the Halimun Mountain.

Waves rafting
Classified as a new water sport in the region Palabuhanratu. If we already knew white water rafting by following the flow of river water, Sporting Waves is a challenging sport by fighting waves so it can stimulate your adrenaline.
(Waves rafting in Citepus Beach, about 2kms of central of Palabuhanratu. Foto: in courtessy of Balawista PHRI Sukabumi, West Java)

Indigenous Villages
There are four indigenous villages in Sukabumi districk where the populations still preserve local wisdom in socializing and communicating to the environment. They are Kampung adat Ciptagelar, Girijaya, Sirnaresmi, and Sirnarasa.
(Indigenous Village of Ciptagelar at Halimun Mountain, Southern Sukabumi, West Java).


Continue...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...