McLaren F1 2008
Mesin
Konfigurasi mesin mobil F1 adalah V8 dengan kapasitas silinder 2.4cc naturally aspirated, four-stroke internal combustion petrol. Sejak berilium dilarang menjadi bagian dari komponen mobil F1, para ahli banyak melakukan pengembangan material. Namun kebanyakan adalah campuran dari aluminium dengan metal lain. Maklum bahan ini bisa mengakomodir keinginan para ahli yang membutuhkan mesin ringan namun kuat.
Sejak musim balap 2003, para engineer F1 dipaksa untuk berkreasi membuat mesin yang tahan lama. Di musim 2003, mesin untuk balapan adalah mesin yang digunakan untuk kualifikasi. Dan mulai musim balap 2004, FIA membatasi hanya satu mesin yang dipakai dalam satu rangkaian akhir pekan grand prix. Sebelum masa itu biasanya mesin hanya tahan untuk dipakai maksimal sejauh 500 km. Lebih dari jarak itu, kinerja mesin sudah tidak optimal lagi. Mesin mobil F1 mampu memacu mobil hingga 350km/j di jalur lurus dengan putaran mesin maksimum hingga 19.500 rpm.
Mesin Mobil BMW-Williams team dengan konfigurasi V10, 3.0L
Girboks
Peranti ini terletak di bagian belakang mesin dan sekaligus menjadi penyangga wishbone suspense belakang. Dalam mobil apapun, termasuk mobil F1 juga mobil balap lainnya, peran girboks sangat penting. Selain menyalurkan tenaga dari mesin, girboks juga memberi akselerasi secara maksimal. Dibanding mobil biasa, girboks di
mobil F1 harus jauh lebih reliable, sebab dalam satu balapan -sekitar 1,5 - 2 jam- rata-rata pembalap melakukan perpindahan gigi sekitar 4000 kali. Hingga musim 2002, sistem transmisi yang dipakai adalah semi-otomatis dengan minimum 4 dan maksimum 7 untuk percepatan maju, dan dengan satu gigi untuk mundur. Pada musim 2003, transmisi otomatis diperbolehkan.
(Foto: www.newvwrabbit.com)
Nose cone
Bagian ini terpisah dari sasis dan dilengkapi dengan sayap depan yang beragam bentuknya. Meski bentuknya tampak sederhana, kebanyakan ahli aerodinamika mobil F1 banyak berkutat pada bagian ini. Sebab ini adalah bagian dari mobil yang pertama kali menerpa angin. Selain itu nose cone juga harus kuat sehingga mampu membantu melindungi pembalap saat terjadi tumbukan dari depan.
Side pod
Bagian mobil tempat radiator (oli dan air) dan peranti elektronik berada. Bagian ini juga harus kokoh dan bisa melindungi pembalap dari sisi samping. Kedua side pod memiliki lubang angin yang disebut air scoop. Angin ini berfungsi dalam proses pendinginan yang dilakukan radiator.
(Foto: www.racecar-engineering.com)
Kokpit
Di tempat inilah pembalap berada. Jangan samakan kokpit mobil F1 dengan mobil biasa. Bisa dibilang kokpit mobil F1 adalah kokpit mobil paling tidak nyaman. Selain sempit, pembalap pun menyetir tidak dalam keadaan duduk, melainkan (lebih tepat disebut) berbaring. Bagian inilah bagian terpenting dalam melindungi jiwa pembalap. Terbuat dari bahan serat karbon -sama seperti bagian bodi lainnya ruang kokpit harus mampu menahan benturan hingga 2,4 ton dan mampu melindungi pembalap dari kecelakaan parah. Tak heran bila khusus pada bagian ini bahan yang dipakai terdiri dari
tiga lapis campuran serat karbon dan Kevlar dengan ketebalan minimum 3,5 mm.
Kokpit BMW-Sauber 2009
Posisi duduk pembalap F1
Jok
Benda inilah yang menyangga badan pembalap, dan turut mempengaruhi keselamatan. Bentuk jok disesuaikan dengan bentuk tubuh pembalap. Oleh karena itu di awal musim atau saat pindah tim, seorang pembalap F1 pasti mengepas jok terlebih dahulu. Yaitu dengan membuat cetakan sebelum jok yang terbuat dari resin bercampur busa itu dipasang di mobil.
Saat melaju pembalap harus melekat atau terikat ke jok demi mempertinggi tingkat keselamatan. Oleh karena itu jok balap wajib dilengkapi dengan safety belt berjenis lima atau enam titik. Safety belt ini akan memelar sesuai gaya berat yang dialami pembalap. Demi keselamatan pula safety belt harus diganti secara berkala. Tak jarang pembalap mengganti sabuk pengamannya hingga 20 kali dalam setahun.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment