(tulisan ini pernah dimuat pada suplemen F1 Racing Indonesia tahun 2004 dan dikopi langsung dari suplemen tersebut)
Balapan mobil pertama tahun 1894 antara Paris - Rouen. Michaud dengan mobil Peugeot.
Sebenarnya, siapa yang pertama membuat mobil masih jadi perdebatan. Namun pada umumnya Orang menganggap Karl Benz dan Gottlieb Daimler sebagai pencipta pertama. Antara 1885-1886 kedua orang Jerman itu membangun sebuah mobil berbahan bakar bensin. Ketika itu mobil jadi Tunggangan orang-orang yang sangat kaya dan menunjukan martabat sebuah keluarga. Tak heran jika kemudian timbul persaingan di antara mereka, untuk menunjukan mobil siapa yang paling hebat. Lalu munculah balapan -lebih tepat disebut adu ketahanan- mobil pertama antara kota Paris dan Rouen pada 1894. Balapan itu dimenangkan mobil De Dion milik Georges Bouton.
Gottlieb Daimler (kiri) dan Daimler Benz (kanan)
Balapan sesungguhnya baru muncul setahun kemudian, mengambil rute Paris-Bordeaux- Paris di bulan Juni 1895. Dua puluh dua pembalap dengan berbagai jenis mobil, ada yang berbahan bakar bensin, mesin uap atau tenaga listrik, turut serta dalam ajang yang menempuh jarak 1171,2 km itu. Akhirnya, dengan kecepatan 24 km/j, mobil Emile Levassor yang berbahan bakar bensin berhasil masuk finis pertama kali dengan catatan waktu 48 jam 48 menit. Dari enam mobil yang memakai tenaga uap, hanya satu yang masuk finis. Sementara mobil bertenaga listrik malah tak ada yang sukses.
Balapan itu terbilang memperoleh sukses luarbiasa dan balapan antar kota jadi trend baru. Karena saat itu Prancis jadi pusat perkembangan industri mobil, start lomba selalu dimulai dari Paris. Sayang, pada pertengahan 1903 pemerintah negeri Napoleon tersebut melarang kegiatan itu setelah di event Paris-Madrid, terjadi kecelakaan yang menewaskan banyak penonton. Pemerintah Prancis menyetop lomba di Bordeaux dan memulangkan mobil-mobil yang berlomba dengan kereta api.
1906 GRAND PRIX PERTAMA
Antara 1900 hingga 1905 balap tahunan The Gordon Bennet Cup adalah balapan yang paling bergengsi. Balapan yang disponsori tokoh Koran Amerika terkemuka itu dibatasi syarat ketat; tim yang berlaga harus beranggotakan orang dari berbagai bangsa dan memiliki paling banyak tiga mobil. Aturan itu membuat Prancis kecewa. Soalnya saat itu industri mobil Prancis sedang b o o m i n g. A k h i rnya negara itu menolak ikut serta pada 1906. Sebagai gantinya, muncul balap France Grand Prix di sebuah sirkuit dekat Le Mans yang diselenggarakan oleh Automobile Club de France. Setelah berputar sebanyak 12 lap dengan jarak tempuh 100,8 km akhirnya Ferenzc Szisz asal Hungaria yang mengendarai mobil Renault 1300cc memenangkan GP Prancis pertama itu.
Suasana menjelang start di balapan Gordon Bennet Cup 1905
1906-1914 ERA PERKEMBANGAN
Motorsport berkembang pesat beberapa tahun sebelum Perang Dunia I. Banyak pabrik yang melakukan investasi besar-besaran. Mobil balap two-seater mulai digantikan mobil-mobil balap berbangku tunggal. Pada 1907, pembukaan sirkuit Brooklands di Inggris menandai perkembangan pesat hobi adu cepat itu. Dan dua tahun kemudian demam balap mulai mewabah ke Amerika Dengan dibukanya t rek legendaris Indianapolis. Meski sudah berimigrasi ke berbagai negeri, nama Grand Prix yang menandai balapan di Prancis tetap digunakan di berbagai negara. Sejak itu beberapa penyelenggara balapan mulai membakukan peraturan yang ada. Dan muncullah nama 'Fo rmula' sebagai nama peraturan itu.
Awalnya pembatasan mobil disetujui hanya pada beratnya saja, namun terjadi perubahan besar pada 1914. Saat itu kapasitas mesin mobil dibatasi sampai 450 cc saja, padahal sebelumnya sudah mencapai 1800cc. Meski demikian, peraturan itu malah mendorong lahirnya mobil-mobil yang lebih kecil. Sayang perkembangannya t e rhambat akibat pecahnya Perang Dunia I.
Suasana start balapan di Sirkuit Brooklands, Inggris 1907.
1919-1933 MASA-MASA SULIT
Setelah PD I usai, perkembangan balapan jadi tertatih. Pabrikan mobil yang besar tak mampu lagi
mengikuti balapan. Justru, pabrikan mobil kecil seperti Bugatti, Alfa Romeo, dan Maserati yang
membuat balapan GP tetap berputar. Melihat kondisi demikian, Amerika yang tadinya mengikuti kompetisi balap gaya Eropa, membuat balapan sendiri. Muncullah balapan Indianapolis 500, yang kemudian menjadi tonggak balapan di trek oval. Pada 1920-an, Eropa tak mau kalah. Berdirilah trek balapan seperti Monaco, Monza, Spa dan Nurburgring yang masih digunakan hingga sekarang dengan berbagai renovasi dan modifikasi.
Balapan pada masa-masa sulit (1913-1933) di Monaco
1934-1939 THE SILVER ARROWS
Pada 1934, pihak penyelenggara menyederhanakan peraturan balapan. Tak ada pembatasan kapasitas mesin, hanya saja berat mobil tak melebihi 750 Kg. Aturan itu dianggap dapat mendoronglahirnya mobil yang lebih kecil dan lebih lambat. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Orang terpacu menciptakan mobil dengan teknologi lebih tinggi. Pada era ini pula balapan mulai dilirik Hitler sebagai alat propaganda yang jitu. Pemimpin besar Nazi itu kemudian membiayai Mercedes - Benz dan Auto Union (gabungan mobil Horc h, Audi, DKW, dan Wanderer) untuk membuat mobil baru berteknologi tinggi.
Keinginan Hitler kesampaian. Tidak hanya merajai balapan, mobil-mobil buatan Jerman itu mampu menarik perhatian. Bodi mobil yang dibuat dari aluminium dibiarkan tanpa cat. Tak ada lagi warna putih yang biasa menyelubungi mobil-mobil buatan Jerman. Nah, warna keperakan dari aluminium dan kecepatan Mercedes yang tak tertandingi itulah yang memunculkan julukan The Silver Arrows.
The Silver Arrows, proyek ambisius penguasa Jerman AAdolf Hitler dan warna silver adalah warna bodi mobil dari alumunium yang dibiarkan tak di cat
1945-1949 KELAHIRAN FORMULA 1
Sekali lagi, perkembangan olahraga bermotor terhambat pecahnya perang dunia. Namun demikian, pada September 1945 sebuah balapan digelar di Paris. Usai Perang Dunia II, dengan kalahnya Jerman, The Silver Arrows keluar dari ajang kompetisi. Dan untuk pertama kalinya para kompetitor amatir dapat mengandalkan kekuatan mesin mobil mereka sendiri. Sebab, ketika masih
ada Mercedes, cuma Alfa Romeo yang bisa menandinginya. Pada 1947, Federation Internationale de l'Automobile (FIA), sebuah badan baru yang membawahi olahraga bermotor, mengeluarkan peraturan internasional. Dan untuk pertama kalinya nama Formula 1 digunakan.
1950-1960 WORLD CHAMPIONSHIP
Kejuaraan Dunia motorsport pertama dimulai dengan diadakannya GP Eropa di trek lapangan udara Silverstone, Inggris. Kemudian disusul dengan balapan di Monaco, Swiss, Belgia, Prancis dan Italia.
Pada masa itu Alfa Romeo mendominasi balapan. Giuseppe Farina mampu mengungguli rekan satu timnya di Alfa Romeo, Juan Manuel Fangio dan Luigi Fagioli, untuk meraih gelar juara dunia.
Salah satu mobil F1 pertama yang dipacu tahun 1950, Alfa Romeo
Tahun berikutnya, Juan Manuel Fangio yang mengalahkan Farina sekaligus meraih titel juara
dunia. Sayang, meski mampu mendominasi balapan, Alfa Romeo mengundurkan diri dari balapan pada tahun itu. Meski demikian, keperkasaan pembalap Italia tetap berlanjut dengan munculnya tim Ferrari dan Maserati mendominasi ajang balap pada 1952-1953.
Nino Farina tercatat sebagai pembalap F1 pertama yang menjuarai grand prix Kejuaraan Dunia F1 pertama di Silverstone 13 Mei 1950.
Di tahun 1954 Mercedes kembali karena. Dalam tempo singkat, generasi baru The Silver A rrows yang disopiri Fangio itu berhasil merajai balapan pada 1954-1955. Namun sesudah itu M e rcedes kembali mengundurkan diri. Fangio akhirnya balik lagi ke Italia dan berpacu bersama tim Ferrari. Di tim itu Fangio sempat menyumbangkan gelar juara dunia pada 1956.
Juan Manuel Fangio, pembalap asal Argentina yang dijuluki El Maestro (The Master) yang menguasai satu dasawarsa pertama F1 dan juara dunia F1 lima kali.
Bersambung…
No comments:
Post a Comment